Kalianda – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menerima kunjungan silaturahmi Kepala Perwakilan BKKN Provinsi Lampung Nurizky Permanajati di rumah dinas bupati setempat, Kamis (06/04/2023).
Adapun, tujuan dari kunjungan silaturahmi tersebut guna membahas mengenai sinergi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dengan BKKBN Provinsi Lampung untuk mengentaskan permasalahan stunting di Bumi Khagom Mufakat.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Nurizky Permanajati menyampaikan, permasalahan stunting merupakan hal yang sangat penting untuk diselesaikan, karena menjadi salah satu ancaman utama terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, ungkap Nurizky Permanajati memerlukan komitmen bersama dari seluruh elemen terkait. Termasuk didalamnya adalah pemerintah daerah.
“Itu yang diamanatkan BKKBN juga pak, merubah mindset SDM. Karena permasalahan stunting ini bukan hanya di gizi tapi juga kualitas SDM. Maka, kita edukasi mulai dari program balita dan lain-lain. Sehingga nanti setelah ada perbaikan, ekonomi baik, mereka bisa merubah itu semua, permainannya memang di SDM, cuma kalau BKKBN ini tidak kelihatan karena jangka panjang,” ujarnya.
Dalam pengentasan stunting tersebut, Nurizky Permanajati juga meminta agar Pemkab Lampung Selatan bisa memperhatikan usia pernikahan di daerah. Jangan sampai, kasus pernikahan dini semakin meningkat, sebab menurutnya hal tersebut akan memberikan berpengaruh buruk, terutama terhadap kesehatan ibu dan bayi.
“Kemudian pernikahan dini, kalau pernikahan dini ini banyak biasanya pendidikannnya tidak tinggi. Stunting bukan hanya masalah kurang gizi, makanya stunting menjadi perhatian kita bersama,” tutur Nurizky Permanajati.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menyambut baik tujuan kunjungan silaturahmi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung. Dirinya berharap, kedepan bisa tercetus program-program kolaborasi yang berujung pada pengentasan stunting di wilayahnya.
Dalam kesempatan itu, Nanang juga mengungkapkan, capaian penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Selatan yang telah menyentuh 9,9 persen merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi seluruh stakeholder terkait.
Dengan terus menerapkan sistem kebersamaan dan gotong royong, kata Nanang, kasus stunting di Kabupaten Lampung Selatan akhirnya berhasil mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Banyak kolaborasi dari Dinas terkait, terus kontinue. Alhamdulillah berkat gotong royong, ini hasilnya di Lampung Selatan. Ini kehebatan semua elemen yang mau kolaborasi. Menyatukan persepsi, hilangkan ego, mindset berubah, revolusi mental. Alhamdulillah sedikit demi sedikit kita membangun lampung selatan,” ungkap Nanang.
Tak hanya bergerak di bidang kesehatan, untuk mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Lampung Selatan, ungkap Nanang, pemerintah daerah juga mencetuskan program Swasemda Sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui dunia pendidikan.
Menurut Nanang, kualitas SDM yang unggul yang berkualias mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan generasi bangsa kedepan.
“Kita juga ada Swasembada Sekolah, jadi kita kerjasama dengan Kadis Pendidikan, tidak ada lagi anak yang putus sekolah, ini terus kita lakukan. Lampung selatan siap menerima program-programnya, kita memang lagi konsen di stunting, tapi Alhamdulillah tahun ini sudah turun, harapan kita semua tahun depan zero stunting,” pungkasnya. (ptm)